SELAMAT DATANG di http://machfudzekoarianto.blogspot.com/

Selamat datang bagi teman-teman semuanya, mari kita berbagi ilmu di blog ini. mudah-mudahan blog ini bermanfaat bagi kita semua.

Senin, 18 Januari 2010

Lemak

Lemak


lemak ada lemak tidak jenuh, lemak jenuh, dan trans fat

berikut artikel umum yang membahas ketiganya:

Lemak Monounsaturated (canola, olive dan peanut oil, and alpukat) dan lemak polyunsaturated (safflower, wijen, biji bunga matahari, dan banyak kacang-kacangan dan biji-bijian) tidak menaikkan kadar LDL (kolesterol buruk) tapi dapat menaikkan tingkat HDL (kolesterol baik). yang terbaik adalah untuk memilih makanan dengan jenis lemak ini untuk menjaga kesehatan anda.

Saturated fat atau lemak jenuh, trans fatty acid dan dietary cholesterol akan meningkatkan kadar kolesterol buruk dalam tubuh anda dan dapat mengakibatkan masalah jantung. Lemak jenuh banyak ditemukan dalam makanan yang berasal dari hewani seperti daging sapi, domba, babi, minyak babi, butter, cream, produk susu whole milk, keju, dan beberapa jenis tumbuhan seperti minyak kelapa, dan minyak sawit yang banyak ditemukan dalam kue tart, cookies, dan cemilan yang mengandung garam. Tidak seperti minyak tumbuhan yang lain, minyak ini banyak mengandung asam lemak jenuh. Beberapa makanan yang diproses (makanan siap saji yang dibekukan dan makanan kalengan) dapat mengandung lemak jenuh yang tinggi. Sebaiknya anda mengecek label di kemasan sebelum anda membeli makanan jenis ini.

Trans fatty acids (TFAs) terbentuk selama proses pembuatan minyak goreng, margarin, dan shortening dan banyak ditemukan dalam makanan yang dijual secara komesil seperti gorengan, roti, cookies dan crackers. Beberapa ditemukan secara alami dalam jumlah yang kecil dalam makanan yang berasal dari hewani seperti daging sapi, babi dan domba dan butter fat di dalam butter dan produk susu. Berdasarka penelitian, TFA akan meningkatkan total kolesterol dalam darah. TFA cenderung meningkatkan kadar kolesterol buruk (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol yang baik (HDL). Sebuah penelitian menemukan empat sumber utama TFA dalam pola makan / diet seorang wanita berasal dari margarin, daging (sapi, babi, domba), cookies dan roti putih. Sampai saat ini TFA tidak dicantumkan dalam label nutrisi tapi hal ini akan segera berubah. Beberapa produsen makanan bahkan telah mengumumkan bahwa mereka telah menghilangkan TFA dari makanan yang mereka produksi. Obesitas
Obesitas adalah BB sangat berlebih yang terutama disebabkan akumulasi lemak tubuh. Pada umumnya, para ahli sepakat bahwa IMT e" 30 dinyatakan sebagai obesitas, yaitu BB dalam kg dibagi pangkat dua tinggi badan (TB) dalam cm . Pada keadaan tertentu, IMT tidak dapat digunakan, misalnya pada lanjut usia, kehamilan, edema.

Jenis Obesitas
Berdasarkan Penyebaran Lemak, obesitas akan membahayakan kesehatan jika kelebihan lemak di dalam tubuh tersebar pada tubuh bahagian atas, seperti perut, dada, leher dan muka. Berdasarkan ini maka dapat digolongkan atas kegemukan tipe buah apel (sebahagian besar berupa sel lemak yang besar dan jenuh) dan tipe buah pir (sebahagian besar berupa sel lemak yang kecil dan tidak jenuh)

Pengukuran Obesitas
Selain dari pada pengukuran obesitas dengan memakai IMT, ada beberapa pengukuran yaitu : lingkar Pinggang (waist circumference) yang di ukur dengan lingkar yang melalui pusat, perbandingan lingkar pinggang dan panggul yang diukur lingkar pinggang maksimum.

Lingkar pinggang diukur melalui bokong, Perbandingan lingkar pinggang dan panggul merupakan salah satu ukuran yang menggambarkan distribusi lemak tubuh pada dinding perut dan jaringan di bawahnya yang dapat dipakai sebagai faktor risiko oenyakit degeneratif. Perbandingan ini meningkat masing-masing dengan pertambahan usia dan BB lebih maupun kombinasi.

Menurut Seidell dkk (1987) bahwa rata-rata perbandingan lingkar pinggang dan panggul untuk pria dan wanita masing-masing 0,90 dan 0,77.
Selain daripada itu, pengukuran antropometri dapat dilakukan dengan mengukur tebal lipatan kulit sekitar otot lengan atas (triseps), bahu, dan paha.

Dampaknya
Beberapa studi menunjukkan sebagai berikut bahwa risiko yang paling rendah untuk penyakit jantung, DM, dan beberapa jenis kanker adalah mereka yang mempunyai nilai IMT 21-25, risiko meningkat sedikit jika nilai IMT 25-27,. risiko nyata jika IMT 27-30, risiko sangat menonjol jika IMT >30.

Pada umumnya, obesitas dapat memperberat penyakit dengan beberapa cara :
Perubahan metabolisme : Akibat lemak yang meningkat, sel2 lemak membesar dan menghasilkan sejumlah zat2 kimia yang meningkatkan risiko untuk mendapat penyakit, seperti DM, hipertensi, batu empedu, dan beberapa jenis kanker.

Meningkatnya massa : meningkatnya BB menyebabkan gangguan struktur tubuh yang mengakibatkan kerusakan sel dan penyakit, termasuk osteoartritis dan sleep apnea.

Jenis sel lemak yang berbahaya : lemak yang terdistribusi pada daerah perut dan bahagian atas dari tubuh menyebabkan risiko kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan lemak yang tersebar dalam bentuk buah pir disekitar paha dan panggul.

Risiko mendapat penyakit akibat obesitas yakni:

Penyakit jantung dan strok
Mereka dengan IMT paling sedikit 30 mempunyai 50-100% peningkatan risiko kematian dibandingkan mereka dengan IMT 20-25. Obesitas tipe buah apel mempunyai risiko hampir 3 kali untuk menderita penyakit jantung dibandingkan dengan BB normal. Meningkatnya lemak pada daerah perut secara spesifik dihubungkan dengan kekakuan pembuluh darah aorta, yaitu pembuluh darah arteri utama yang memberikan darah ke organ-organ tubuh.

Tekanan darah tinggi
Hubungan antara obesitas dan hipertensi adalah kompleks dan mungkin menggambarkan interaksi faktor genetik, demografi dan biologik. Berbagai penelitian telah melaporkan bahwa penurunan BB bermanfaat untuk mengurangi tekanan darah.

Gagal jantung
Suatu penelitian tahun 2002 melaporkan bahwa obesitas mungkin bertanggung jawab terhadap 11% gagal jantung pada pria dan 14 % pada wanita. Mekanismenya belum jelas.

Gangguan lemak darah (Dislipidemia)
Efek obesitas pada kadar kolesterol adalah kompleks. Walaupun obesitas tidak mempunyai hubungan yang kuat dengan kadar kolesterol, tetapi kadar trigliserida (TG) biasanya tinggi sedang kolesterol baik (HDL) cenderung menurun yang keduanya menyebabkan penyakit jantung.

Resistensi insulin dan DM tipe2
Kebanyakan penderita DM tipe 2 adalah obesitas dan pada kenyataannya memberikan kesan yang kuat bahwa penurunan BB dapat menjadi kunci di dalam mengontrol terhadap DM tipe 2, yang mempunyai kelainan berupa ketidakmampuan menggunakan insulin di dalam metabolisme glukosa.

Keadaan ini sering disebut dengan resistensi insulin dan juga dihubungkan dengan hipertensi dan kelainan pembekuan darah. Walaupun mekanisme yang tepat hubungan antara obesitas dan DM tipe 2 sama sekali belum jelas, tetapi sel2 lemak dapat melepaskan zat2 kimia tertentu yang menghambat kepekaan tubuh terhadap insulin.

Sindroma metabolik (sindroma X)
Terdiri dari obesitas yang ditandai dengan penumpukan lemak pada daerah perut, gangguan kolesterol, hipertensi, dan resistensi insulin. Tampaknya faktor genetik berperanan, walaupun obesitas dan makan yang cepat memegang peranan penting di dalam perkembangan sindroma ini. Sindroma metabolik secara signifikan dihubungkan dengan penyakit jantung dan angka kematian yang lebih tinggi.

Kanker
Obesitas dihubungkan dengan jenis kanker tertentu, dan beberapa ahli percaya bahwa kontrol BB yang efektif bagi anak2 dan dewasa dapat mengurangi kejadian kanker 30-40 %. Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker dalam hubungannya dengan kadar hormon yang tinggi yang disebut growth factor, yang mana dapat merangsang pertumbuhan sel yang menyebabkan kanker.

Tatalaksana
Penyakit Yang Sering Timbul Akibat Kegemukan Menurut National Heart Lung and Blood Institute (NHLBI), penatalaksanaan meliputi :

Diet: Diet rendah dan lemak, dengan asupan 800-1500 kal/hari atau pengurangan kalori 500-1000 kal/hari dari asupan yang biasa, dapat mengurangi BB ½-1 kg per minggu.

Aktivitas Fisik: Hal ini akan meningkatkan pemakaian enersi yang menyebabkan berkurangnya lemak tubuh.

Modifikasi Perilaku: meliputi pemberian nasehat kepada pasien untuk memantau BB, mengatasi stres, hindari hal-hal yang menyebabkan kegemukan, solusi masalah pencapaian tujuan dan lain-lain. Obat-obatan yang menekan nafsu makan dan mengurangi penyerapan usus

(dr.Pirma Siburian Sp PD, pemerhati masalah kesehatan lansia dan dokter Klinik Spesialis Bunda Medan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar